Untuk pertama kalinya, pemilihan kepala daerah di Lampung diikuti oleh publik figur atau artis
Jum'at, 19 Februari 2010 07:43 WIB
Jum'at, 19 Februari 2010 07:43 WIB
TEMPO Interaktif, Bandar Lampung -Artis dan penyanyi rock, Ikang Fawzi ikut meramaikan pemilihan kepala daerah Kabupaten Lampung Selatan. Suami Marisa Haque itu maju sebagai calon wakil bupati berpasangan Zainudin Hasan yang diusung Partai Amanat Nasional.
Pasangan Zainudin—Ikang itu mendaftar resmi mendaftar ke Komisi Pemilihan Umum Daerah Kabupaten Lampung Selatan, kemarin sore.
Ikang yang berpasangan dengan adik kandung Zulkifli Hasan, Menteri Kehutanan itu diusung oleh koalisi PAN, Partai Persatuan Pembangunan, dan Partai Gerindra. Pasangan itu akan bersaing dengan tiga pasangan calon dari jalur partai politik dan tiga pasang dari jalur perseorangan. “Saya sudah siap berkompetisi dan sejumlah kunjungan ke pelosok kabupaten juga sudah saya lakukan. Semua sudah siap,” kata Ikang.Dengan diarak ribuan pendukungnya, pasangan ini mendatangi KPUD Kabupaten Lampung Selatan untuk menyerahkan berkas pendaftaran. Dalam arak-rakan itu ikut juga Marisa Haque, istri sang rocker.Dia mengaku memilih bertarung di Lampung Selatan karena masih dekat dengan Jakarta.Selain itu, dia juga merasa punya kedekatan dengan Lampung Selatan karena dalam dirinya mengalir darah Bugis dan Banten. Dua suku ini, kata dia, banyak mendiami kabupaten yang berada di pintu gerbang Sumatera itu.
“Daerah ini perlu sosok pemimpin yang mampu membuat perubahan. Kami akan memfokuskan pembangunan infrastruktur untuk mempercepat pembangunan,” kata dia dalam orasi politik singkatnya di Pencalonan rocker bernama asli Ahmad Zulfikar Fawzi itu setelah Dewan Pengurus Wilayah Partai Amanat Nasional Lampung melakukan survey.
Menurut Erizal, wakil ketua DPW PAN Lampung, hasil survey, tingkat popularitas mantan calon legislatif partai berlambang matahari terbit itu cukup tinggi di kabupaten yang berada di pintu gerbang Sumatera itu. “Kita ingin mengulang kesuksesan Dede Yusuf di Jawa Barat,” ujarnya.
Selain itu, lanjut dia, Ikang yang masih memiliki keturunan Banten akan bisa diterima masyarakat Lampung Selatan yang penduduknya banyak berasal dari Banten. Langkah Zainudin—Ikang akan mendapat tandingan dua pasangan calon dari jalur partai politik dan tiga dari jalur perseorangan atau independen. Pencalonan pelantun tembang rock berjudul Preman itu merupakan sejarah baru bagi Lampung.
Untuk pertama kalinya, pemilihan kepala daerah di Lampung diikuti oleh publik figur atau artis. “Mudah-mudahan ketenaran dan kemampuan kepemimpinan Ikang bisa memuluskan pasangan yang kami usung untuk menduduki kursi Bupati,” katanya.
Emangnya kamu yakin bisa ngalahin incumbent???? Dimana-mana incumbent akan melakukan seribu cara untuk menang. Kalian berdua emang punya apa????
BalasHapusMenarik...Menarik...Menarik...Menarik...hidup nomor 4, semoga jadi pemimpin yang amanha dan terus soleh dan akur sama istri anda mbak Icha ya?Salam kenal pada Bang Zainudin Hasan adik Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan. Kami sama-sama aktif di Golkar, dan ketemu di Riau saat Munas kemarin.
BalasHapusBang Ikang Fawzi apakah anda sudah pernah baca buku John McMahan tahun 2001 tentang real estate? Bagus Bang walau sudah agak usang namun teori terinyata masih bernas dan bisa untuk kelengkapan thesis MBA anda di UGM. OK all the best ya? Sampai ketemu diruang wisuda UGM di Yogyakarta bulan September 2009 besok ini ya?
BalasHapusKompasiana.com > Memory Ragile dengan Marissa Haque.
BalasHapusTags: sebuah pengalaman, Ragile, Edi Taslim, Kopdar Kompasiana, negeri ngotjoleria, makjleb, Marissa Haque, Buku Cat Rambut Orang Yahudi, Chappy Hakim
Perlukan Marissa Haque aktif kembali di Kompasiana? Mei 2009 begitu aku gabung dengan Kompasiana terpampang nama Marissa Haque sebagai salah satu blogger Teraktif. Siapa sih yang nggak kenal bintang film top dan cantik ini? Penasaran aku baca beberapa postingannya. Entah gimana aku terdorong iseng beri komen yang meledek ‘tuk memancing kemarahannya. Coba mau tau reaksi wakil rakyat dari parpol islam (PPP). Islami nggak sih? Oppss… pancinganku kena!!!
Marissa terpancing, beri komen balasan yang mempertanyakan siapa aku dan kenapa aku beri komen tanpa ijin dulu kepadanya? “Lho mau komen koq ijin dulu?”, bisik hatiku, “ah tanggung, bikin dia marah sekalian aaakh….!!!”. Maka terjadilah debat kecil-kecilan di lapak Marissa. Bukan tentang isi komen saya atau isi postingan dia, tapi kenapa aku komen tanpa ijin dia duluan. Wouw……!!! Nah, sampai di sini menurut Anda bagaimana kawan-kawan? Tercengang bukan….?!
Kebetulan waktu itu (antara mei-agustus 2009) hampir 80% postinganku masuk rubrik politik-hukum-keamanan mengingat sedang ramai-ramainya kampanye Pilpres 2009. Dengan memposisikan diri pada barisan oposan, pasangan Ikang-Marissa adalah salah satu sasaran empuk buat kritikanku. Sampai di sini kita bisa beda pendapat. Apakah pantas suami-istri menjadi wakil rakyat untuk dua parpol berbeda? Well, kita punya pendapat bermacam-macam bukan?
Perjumpaan tak terduga. Singkat cerita terjadilah acara Gathering dan Peluncuran Buku “Cat Rambut Orang Yahudi” karya Chappy Hakim di Hotel Sultan Jakarta Selatan (ex Hotel Hilton). Tanggal 2 bulan Agustus tahun 2009. Tak disangka ada Marissa di tengah kerumunan di depan panggung. Di tengah acara tersebut aku sempat liat-liat buku yang dijajakan di counter pintu masuk. Kebetulan Marissa juga mau beli buku. Aku segera menyapa dan memperkenalkan diri.
“Halllo Mba Marissa, apa kabar? Kenalkan saya Ragile.” “Maaf siapa? Ragile?… Oh ternyata bener-bener ada tokh yang namanya Ragile?” “Iya betul saya Ragile he he he….”. Hemm dikiranya akun fiktif. “Oh…oh… ha ha ha…. Ini tokh orangnya.”
Kira-kira begitulah kami berkenalan, langsung cair, bicara ngalor-ngidul sambil ketawa-ketiwi. Sebagai fans Marissa Haque ( dalam kapasitasnya sebagai bintang film) sejak ABG aku terus terang mengagumi kecantikannya, keramahannya, keanggunannya. Juga keberanian dan kecerdasannya.
Dia orang yang enak diajak bicara, penampilannya sangat mengesankan. Sangat jauh dari kesannya yang arrogan di dunia maya. Pokoke dia keren dan selebriti abis, sumpah!!!
Bung Edi Taslim tak buang kesempatan mengabadikan kami-kami semua. Terus aku nggak berani nolak waktu Marissa minta foto berdua saja. Hemmm…. iya deh, di udara perang dingin, di darat damai dan akrab he he…
Menurut Imam Al-Ghazali, kepatuhan kepada Allah akan mengilapkan hati seseorang, sedangkan maksiat kepada-Nya, akan menghitamkannya. Nah, bagaimana dgn orang yg berbuat dosa lalu segera berbuat baik Al Ghazali menjelaskan lebih lanjut bahwa, hati seseorang tersebut tidak otomatis hitam. Cuma cahayanya jadi berkurang. Sama spt sebuah cermin yg tertutup hembusan nafas lalu disapu, kemudian dihembusi lagi, disapu lagi. Meski bersih, masih menyisakan keruh.
BalasHapusSumber: http://marissahaque-lp3i.blogdetik.com ;
http://ikangfawzi-musik.medan.blogspot.com