Bersama Usungan PAN Lamsel, Zainuddin Hasan dan Ikang Fawzi (Ahmad Zulfikar Fawzi)
Sabtu, 27 Maret 2010
Didalam mangajak masyarakat untuk mengurangi sampah plastik dengan cara door to door dilakukan oleh pendukung pasangan Zainuddin Hasan dan Ahmad Zulfikar Fawzi (Ikang Fawzi) berikut Marissa Haque istrinya bersama beberapa dosennya dari IPB Bogor. Cara yang jarang dilakukan ini digunakan dalammensosialisasikan upaya Lampung Selatan Go Green. (Program Go Green dengan cara Door to Door ini adalah rangkaian program go green yang selama ini dilakukan di tempat-tempat umum seperti pusat perbelanjaan dan tempat-tempat keramaian lain. 25/03).
Koordinator program Go Green dengan cara Door to Door Encep dan Otom mengharapkan agar masyarakat bisa mengurangi penggunaan plastik yang dimulai dari rumah tangga. “ Setiap hari secara tidak sadar kita tidak bisa lepas dari penggunaan plastik. Maka, dengan adanya program Go Green secara Door To Door kami membagikan kantong berbahan nonplastik agar bisa digunakan oleh masyarakat untuk mengurangi penggunaan kantong plastik dengan dimulai dari rumah mereka sendiri,” ungkap mereka berdua ini dengan kompak. Mereka berdua juga menambahkan bahwa di negara maju lain seperti Jerman dan mayoritas negara-negara Eropa lainnya, supermarket tak lagi menyediakan kantong plastik. Setiap pembeli harus membawa kantong belanjaan dari rumah. Jika tidak, mereka harus membeli kantong belanjaan yang disediakan dan bahannya non-plastik.
Sampah plastik tergolong dalam sampah non organik yang sangat berbahaya bagi lingkungan karena sulit dan lama untuk dapat diuraikan secara alami serta membutuhkan waktu lama, yaitu 1.000 tahun di tanah dan 450 tahun untuk terurai di air. (mus)
Sumber: Hazizi Hasan, DPD PAN LAmpung Selatan, Lampung
Perjuangan untuk Rakyat di Kabupaten Lampung Selatan, Lampung, Indonesia
Jumat, 25 Juni 2010
Kamis, 24 Juni 2010
Harmoni antara Bidan Desa & Peraji di Kab Lamsel: Marissa Haque dalam Nipolin (PDK) untuk Zainudin Hasan & Ikang Fawzi
Kalianda City—Bidan desa memiliki peranan penting di Kota Kalianda di Lampung Selatan (Lamsel), sebagai daerah kota berbasis masyarakat campuran rural dan urban dalam lintasan Trans-Sumatra.
Pembina Forum Peduli Pendidikan dan Kesehatan Kabupaten Lamsel Yasmin Shahnaz Hasan dan Marissa Haque Fawzi, secara kompak bersama menyatakan bahwa peran penting bidan desa di Kota Kalianda yaitu untuk membantu ibu hamil menjaga keselamatan bayi dalam kandungan hingga proses persalinan danmencegah kematian ibu melahirkan yang masih teramat tinggi di Kabupaten Lampung Selatan sampai tahun 2010 ini. Terutama di wilayah-wilayah tingkat desa di kampung-kampung yang sangat jauh dari fasilitas kesehatan yang tersedia selama ini di Lampung Selatan.
Secara dramatik kedua calon ibu ketua PKK Lampung Selatan tersebut menyatakan bahwa ibunda tercinta dari suami Yasmin Shahnaz alias ibu kandung dari Zainudin Hasan meninggal dunia karena kehilangan banyak darah saat melahirkan adik kembar terkahir mereka beberpa puluh tahun yang lalu. Dengan jaringan infrastruktur yang sebagian besar buruk—diduga hampir sebanyak 99,9% jalanan di Kabupaten Lampung Selatan hancur dan tak ada perubahan sama sekali dalam 5 tahun pemerintahan disana, sangat muskil diharapkan untuk meminta incumbent melanjutkan programnya yang tak pernah nyata apalagi signifikan tersebut!
“Bidan desa harus menjadi bidan siaga, yang siap untuk mendengar, menerima, melayani dan menolong ibu-ibu hamil, dimana didalam perjalanan pelayanannya akan dibantu oleh para perjai/dukun beranak yang telah mendapatkan pelatihan khusus dari para dokter obgin dari Fakultas Kedokteran Universitas negeri dan swasta terdekat diseluruh Lampung Selatan. Mereka berdua baik Yasmin maupun Marissa percaya bahwa peran dari para bidan yang berkerjasama dengan para peraji sebagai perpanjangan tangan tersebut sangat signifikan,” kata mereka berdua sangat kompak saat hadir pada sebuah seminar di Kalianda Kamis (3/6).
Pada acara yang digelar oleh Forum Bidan Desa Lampung Selatan tersebut, baik Yasmin maupun Marissa menjelaskan bahwa Kalianda sebagai ibu kota Kabupaten Lampung Selatan yang penduduknya terdiri dari kohesifitas berbagai masyarakat baik asli maupun transmigrasi yang sangat memiliki tantangan siginifikan.
Tantangan atas penguasaan dan pemahaman seputar ilmu kebidanan, perawatan bayi serta peraturan dunia kesehatan sangat diharapakan peningkatannya. “Untuk menjawab tantangan itu, maka hal yang pertama adalah dengan memberikan kenyaman atau rasa aman kepada para ibu yang sedang hamil, sehingga akan memunculkan kepercayaan proses kehamilan dan persalinan kepada bidan. Selain itu, para bidan desa dan para peraji/dukun beranak yang saling bekerjasama terssbut harus memiliki ilmu kebidanan yang mumpuni, serta keterampilan agar bisa menjadi sahabat bagi ibu hamil yang bisa menjawab berbagai pertanyaan, keluhan atau kondisi dialami oleh ibu hamil di wilayah perkotaan, “ tutur mereka berbarengan. (Nipolin)
Pembina Forum Peduli Pendidikan dan Kesehatan Kabupaten Lamsel Yasmin Shahnaz Hasan dan Marissa Haque Fawzi, secara kompak bersama menyatakan bahwa peran penting bidan desa di Kota Kalianda yaitu untuk membantu ibu hamil menjaga keselamatan bayi dalam kandungan hingga proses persalinan danmencegah kematian ibu melahirkan yang masih teramat tinggi di Kabupaten Lampung Selatan sampai tahun 2010 ini. Terutama di wilayah-wilayah tingkat desa di kampung-kampung yang sangat jauh dari fasilitas kesehatan yang tersedia selama ini di Lampung Selatan.
Secara dramatik kedua calon ibu ketua PKK Lampung Selatan tersebut menyatakan bahwa ibunda tercinta dari suami Yasmin Shahnaz alias ibu kandung dari Zainudin Hasan meninggal dunia karena kehilangan banyak darah saat melahirkan adik kembar terkahir mereka beberpa puluh tahun yang lalu. Dengan jaringan infrastruktur yang sebagian besar buruk—diduga hampir sebanyak 99,9% jalanan di Kabupaten Lampung Selatan hancur dan tak ada perubahan sama sekali dalam 5 tahun pemerintahan disana, sangat muskil diharapkan untuk meminta incumbent melanjutkan programnya yang tak pernah nyata apalagi signifikan tersebut!
“Bidan desa harus menjadi bidan siaga, yang siap untuk mendengar, menerima, melayani dan menolong ibu-ibu hamil, dimana didalam perjalanan pelayanannya akan dibantu oleh para perjai/dukun beranak yang telah mendapatkan pelatihan khusus dari para dokter obgin dari Fakultas Kedokteran Universitas negeri dan swasta terdekat diseluruh Lampung Selatan. Mereka berdua baik Yasmin maupun Marissa percaya bahwa peran dari para bidan yang berkerjasama dengan para peraji sebagai perpanjangan tangan tersebut sangat signifikan,” kata mereka berdua sangat kompak saat hadir pada sebuah seminar di Kalianda Kamis (3/6).
Pada acara yang digelar oleh Forum Bidan Desa Lampung Selatan tersebut, baik Yasmin maupun Marissa menjelaskan bahwa Kalianda sebagai ibu kota Kabupaten Lampung Selatan yang penduduknya terdiri dari kohesifitas berbagai masyarakat baik asli maupun transmigrasi yang sangat memiliki tantangan siginifikan.
Tantangan atas penguasaan dan pemahaman seputar ilmu kebidanan, perawatan bayi serta peraturan dunia kesehatan sangat diharapakan peningkatannya. “Untuk menjawab tantangan itu, maka hal yang pertama adalah dengan memberikan kenyaman atau rasa aman kepada para ibu yang sedang hamil, sehingga akan memunculkan kepercayaan proses kehamilan dan persalinan kepada bidan. Selain itu, para bidan desa dan para peraji/dukun beranak yang saling bekerjasama terssbut harus memiliki ilmu kebidanan yang mumpuni, serta keterampilan agar bisa menjadi sahabat bagi ibu hamil yang bisa menjawab berbagai pertanyaan, keluhan atau kondisi dialami oleh ibu hamil di wilayah perkotaan, “ tutur mereka berbarengan. (Nipolin)
Film Animasi Insya Allah untuk Anak Lampung Selatan: dari Chikita Fawzi untuk Ayah Ikang
Kapanlagi.com - Putri terkecil Ikang Fawzi dan Marissa Haque, Chikita Fawzi saat ini bekerja sebagai tim di kreator animasi produksi Malaysia IPIN & UPIN. Tentunya kesuksesan Chikita ini jadi kebanggaan kedua orang tuanya. Namun untuk saat ini menurut Ikang belum ada keinginan untuk membuat animasi serupa di Indonesia lantaran terkendala biaya mahal.
Bagi Ikang kemandirian dan kesuksesan putri bungsunya jadi kebanggaan baginya. Ikang mengaku akan mendukung jika putrinya berkeinginan membuat animasi di Indonesia. "Di sini belum banyak, cuman saya bilang kalau misalkan dia mau bikin di Indonesia, tentunya saya akan dukung dan bikinin perusahaannya, soalnya kan saya juga seorang pengusaha," terang Ikang yang ditemui di di Payon, Kemang, Jaksel beberapa waktu lalu.
"Namun untuk sekarang mungkin animasi dianggap masih mahal, tapi ke depan pasti animasi ini akan lebih maju dan mungkin akan murah. Dan kedepan pasti akan jadi era-nya animasi, film AVATAR aja pure animasi," tambahnya. (kpl/ato/erl)
Label:
Animasi,
Chikita Fawzi,
FIlm,
Ikang Fawzi,
Marissa Haque,
Upin dan Ipin
Ditemani Marissa Haque, Ikang Fawzi Semakin Semangat Melaju bersama Zainuddin Hasan
Jumat, 21 Mei 2010
Kesibukan Rocker Ikang Fawzi di Lampung
Berita Lampung Kesibukan Rocker Ikang Fawzi di Lampung:
Ikang berharap sebelum Pemilukada Lampung Selatan yang akan berlangsung 30 Juni mendatang, ia sudah selesai melakukan kunjungan ke seluruh daerah di sana. Menurut Ikang, kebanyakan penduduk Lampung Selatan adalah nelayan dan buruh sehingga perkembangan ekonominya masih rendah. “Dan juga konsep pembangunannya masih belum terjamah, bahkan konsep pembangunannya menurut saya harus diperbaiki,” katanya.Rocker Ikang Fawzi kini punya kesibukan baru.
Menjelang Pemilukada di Lampung Selatan, suami Marissa Haque itu kini sibuk menemui penduduk Desa Lampung Selatan. “Ini pendekatan yang sudah saya lakukan selama 11 bulan. Jadi sekarang tinggal 15% lagi yang belum saya kunjungi,” katanya, Minggu (2/5).Kesuksesan sejumlah artis, seperti Rano Karno, Dicky Candra, dan Dede Yusuf, menembus jabatan di pemerintahan daerah menjadi magnet bagi sejumlah artis untuk mengikuti sukses mereka. Langkah serupa juga diambil mantan rocker pada tahun 80-an, Ikang Fawzi.Suami artis dan politisi Marissa Haque itu akan turut meramaikan bursa pencalonan wakil bupati dalam pemilihan kepala daerah (pilkada) di Lampung Selatan, setelah awal April lalu Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Lampung Selatan menetapkan penyanyi bernama asli Ahmad Zulfikar Fawzi itu menjadi salah satu calon wakil bupati (cawabup) Lampung Selatan, mendampingi Zainuddin Hasan.
Pasangan Zainuddin-Ikang diusung oleh Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Persatuan Pembangunan (PPP), dan Partai Demokrasi Kebangsaan (PDK). Diakui Ikang, keikutsertaannya dalam pilkada di Lampung Selatan tak lain karena ia ingin memberikan pengabdiannya. Banyak hal yang sudah ada dalam benak Ikang untuk membangun Lampung Selatan, bila ia kelak terpilih menjadi pemimpin daerah di sana.
"Dari masalah infrastruktur. Jadi sudah ada yang salah. Jadi salah, apa ya... untuk me-redesign infrastrukturnya untuk diperbaiki, saya lihat potensi-potensi aja itu bisa berintegrasi," ucap Ikang dihubungi tengah melakukan kampanye di daerah pemilihannya, Kamis (15/4/2010).
"Kalau cara kita membangun itu harus berintegrasi, baru infrastrukturnya kita buat, supaya ekonominya bisa berjalan. Enggak bisa tiba-tiba kita bikin GOR atau pasar di sana," ujarnya.Bila dirinya terpilih nanti, Ikang juga mempunyai impian merancang pembangunan di daerah pemilihannya agar menarik untuk investor. "Terus terang, buat investor kurang menarik. Jadi, masih pola-pola lama yang dipakai. Jadi masih investor itu harus datang, bayar 30 persen, seperti itulah," katanya.
Menurut Ikang, harus ada reformasi birokrasi untuk membangun Lampung Selatan menjadi jauh lebih maju. "Investor kita berikan kesempatan buat berusaha dengan baik, perizinan dipermudah, semuanya harus online system, atau transparansi, jadi itu semua dijalanin. Jadi, memang harus ada reformasi birokrasi," katanya.Menyusul pencalonannya sebagai cawabup Lampung Selatan, kesibukan Ikang pun kian padat. Beberapa pekan ini ia harus bolak-balik Jakarta-Lampung Selatan untuk berkampanye menemui konstituennya.
Karena Ikang lebih dikenal sebagai penyanyi, mau tak mau, saat kampanye tak jarang banyak orang yang memintanya mempertontonkan kebolehannya. Kata Ikang, ia kerap kali ditodong untuk menyanyikan lagu "Preman", yang pernah menjadi hit di tahun 80-an. "Itu salah satunya yang sering diminta. Kadang-kadang gue juga nyanyiin lagu orang lain saat kampanye," tandasnya
Sumber: Kesibukan Rocker Ikang Fawzi di Lampung
pada: http://berita-lampung.blogspot.com/2010/05/kesibukan-rocker-ikang-fawzi-di-lampung.html
Kesibukan Rocker Ikang Fawzi di Lampung
Berita Lampung Kesibukan Rocker Ikang Fawzi di Lampung:
Ikang berharap sebelum Pemilukada Lampung Selatan yang akan berlangsung 30 Juni mendatang, ia sudah selesai melakukan kunjungan ke seluruh daerah di sana. Menurut Ikang, kebanyakan penduduk Lampung Selatan adalah nelayan dan buruh sehingga perkembangan ekonominya masih rendah. “Dan juga konsep pembangunannya masih belum terjamah, bahkan konsep pembangunannya menurut saya harus diperbaiki,” katanya.Rocker Ikang Fawzi kini punya kesibukan baru.
Menjelang Pemilukada di Lampung Selatan, suami Marissa Haque itu kini sibuk menemui penduduk Desa Lampung Selatan. “Ini pendekatan yang sudah saya lakukan selama 11 bulan. Jadi sekarang tinggal 15% lagi yang belum saya kunjungi,” katanya, Minggu (2/5).Kesuksesan sejumlah artis, seperti Rano Karno, Dicky Candra, dan Dede Yusuf, menembus jabatan di pemerintahan daerah menjadi magnet bagi sejumlah artis untuk mengikuti sukses mereka. Langkah serupa juga diambil mantan rocker pada tahun 80-an, Ikang Fawzi.Suami artis dan politisi Marissa Haque itu akan turut meramaikan bursa pencalonan wakil bupati dalam pemilihan kepala daerah (pilkada) di Lampung Selatan, setelah awal April lalu Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Lampung Selatan menetapkan penyanyi bernama asli Ahmad Zulfikar Fawzi itu menjadi salah satu calon wakil bupati (cawabup) Lampung Selatan, mendampingi Zainuddin Hasan.
Pasangan Zainuddin-Ikang diusung oleh Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Persatuan Pembangunan (PPP), dan Partai Demokrasi Kebangsaan (PDK). Diakui Ikang, keikutsertaannya dalam pilkada di Lampung Selatan tak lain karena ia ingin memberikan pengabdiannya. Banyak hal yang sudah ada dalam benak Ikang untuk membangun Lampung Selatan, bila ia kelak terpilih menjadi pemimpin daerah di sana.
"Dari masalah infrastruktur. Jadi sudah ada yang salah. Jadi salah, apa ya... untuk me-redesign infrastrukturnya untuk diperbaiki, saya lihat potensi-potensi aja itu bisa berintegrasi," ucap Ikang dihubungi tengah melakukan kampanye di daerah pemilihannya, Kamis (15/4/2010).
"Kalau cara kita membangun itu harus berintegrasi, baru infrastrukturnya kita buat, supaya ekonominya bisa berjalan. Enggak bisa tiba-tiba kita bikin GOR atau pasar di sana," ujarnya.Bila dirinya terpilih nanti, Ikang juga mempunyai impian merancang pembangunan di daerah pemilihannya agar menarik untuk investor. "Terus terang, buat investor kurang menarik. Jadi, masih pola-pola lama yang dipakai. Jadi masih investor itu harus datang, bayar 30 persen, seperti itulah," katanya.
Menurut Ikang, harus ada reformasi birokrasi untuk membangun Lampung Selatan menjadi jauh lebih maju. "Investor kita berikan kesempatan buat berusaha dengan baik, perizinan dipermudah, semuanya harus online system, atau transparansi, jadi itu semua dijalanin. Jadi, memang harus ada reformasi birokrasi," katanya.Menyusul pencalonannya sebagai cawabup Lampung Selatan, kesibukan Ikang pun kian padat. Beberapa pekan ini ia harus bolak-balik Jakarta-Lampung Selatan untuk berkampanye menemui konstituennya.
Karena Ikang lebih dikenal sebagai penyanyi, mau tak mau, saat kampanye tak jarang banyak orang yang memintanya mempertontonkan kebolehannya. Kata Ikang, ia kerap kali ditodong untuk menyanyikan lagu "Preman", yang pernah menjadi hit di tahun 80-an. "Itu salah satunya yang sering diminta. Kadang-kadang gue juga nyanyiin lagu orang lain saat kampanye," tandasnya
Sumber: Kesibukan Rocker Ikang Fawzi di Lampung
pada: http://berita-lampung.blogspot.com/2010/05/kesibukan-rocker-ikang-fawzi-di-lampung.html
Langganan:
Postingan (Atom)